Hi, guest ! welcome to Yahoo!. | About Us | Contact | Register | Sign In

Konflik Horizontal GKIP vs GKII

KONFLIK HORIZONTAL GKIP (Gereja Kemah Injil Papua) DAN GKII (Gereja Kemah Injil Indonesia)

Situasi politik Papua kian hari semakin bertambah, situasi social masyarakat yang harmonis kini harus dipisahkan dengan jurang maut. Hubungan social masyarakat yang erat, kini menjadi rusak oleh kepentingan politik di Papua umumnya. Rasa ketidak nyamanan antara keluarga, saling menjatuhkan antara yang satu dengan yang lain, ini merupakan kondisi rill saat ini di Papua. Padahal orang papua dikenal akan rasa KASIH yang diajarkan oleh Tuhan. Tetapi Kasih itu memang sangat mahal untuk situasi saat ini, karena yang ada hanyalah egoism, dalam segala hal. Oleh karena itu, saat –saat seperti inilah gereja mempunyai peran besar dalam mempersatuakan kembali hubungan tersebut. Gereja mempunyai peran besar dalam melayani masyarakat.

Gereja-gereja di Papua sangat dihargai dan dihormati baik, entah itu siapa pun dia, dari golongan mana pun. Karena gereja di papua mempunyai peran penting dalam melayani, menyelamatkan umat/masyarakat. Banyaknya demodominasi gereja yang ada dipapua sehingga membuka harapan yang lebih besar untuk membuat suatu perubahan kearah yang baik. Sehingga setiap persoalan yang datang dapat dengan mudah diselesaikan dengan mencari jalan keluar/solusi dengan baik.

Akan tetapi, situasi kondisi papua kini semakin memanas ketika gereja dibawah ke rana politik praktis. Kondisi gereja yang kini terbawa dalam rana politik praktis tidak akan bertahan lama, yang ada hanyalah konflik pada gereja. Hal ini menyebapkan umat/masyarakat yang tidak tahu menahu ikut secara langsung menjadi objek bagi para pemilik kepentingan yang dari gereja. Hal yang lain juga masyarakat secara tidak langsung terpecah, artinya ada jurang pemisah dalam satu gereja. Karena masyarakat awam belum mengerti betul apa itu politik praktis, belum peka. Sehingga dengan muda, orang mengambil kesempatan tersebut, untuk kepentingan seseorang. Masyarakat/umat dijadikan objek semata.

Gereja kini dijadikan alat untuk mencapi tujuan kepentingan poltik di Papua. Ini fakta yang terjadi di seluruh polosok Papua. Pendeta, gembala, majelis terlibat secara langsung dalam poltik praktis. Otomatis umatnya juga pun akan di adukan dalam persaingan. Yang lebih krusialnya adalah dalam satu gereja ada 2 sampai 3 calon dalam bursa pencalonan baik di legislative maupun eksekutif. Dari situasi ini dapat dianalisis bahwa umatnya juga pun akan pecah menjadi kelompok-kelompok.

Konflik GKIP dan GKII

Hubungan masyarakat pada gereja di wamena kini menjadi rusak, yang berawal dari dua kubu yang saling mempertahankan egonya, hanya untuk mempertahankan nama gereja GKII dan GKIP. Yang katanya letak Sinode GKIP harus berpusat di Papua, sementara kelompok gereja GKII maunya agar tetap di berpusat Jakarta. Jika dilihat sebenarnya tidak jadi persoalan ketika kelompok kepentingan politik tidak ikut campur. Gereja tidak perlu untuk mencapuri urusan politik secara langsung. Tetapi yang menjadi persolanan ketika gereja masuk secara langsung dalam politik praktis, yang menyabapkan hubungan masyarakat pada gereja menjadi rusak.

Sehingga yang terjadi seperti di wamena, bahwa konferensi yang dilakukan oleh GKII di gereja Efata wamena diserang oleh kelompok GKIP. Pasalnya GKII dilarang untuk melakukan kegiatan, baik itu konferensi hingga kegiatan yang berkaitan dengan GKII lainnya. Hal seperti ini merupakan sangat jelas, bahwa sadar atau tidak sadar kita orang Papua sedang diadu-dombakan oleh Jakarta melalui elit local yang berhubungan langsung dengan gereja. Karena Jakarta tahu bahwa gereja mempunyai peran penting. Hal ini yang harusnya kita sebagai orang gereja mengambil sikap dalam menghadapi persoalan seperti ini. Masyarakat akademik, awam dan kelompok yang lainnya sudah sangat jenuh melihat polemik gereja ikut terlibat secara langsung dalam politik praktis

Hal lain yang seharusnya dilakukan oleh tokoh gereja sesuai dengan prinsip –prinsipnya adalah siapapun dia tokoh agama, gereja, pendeta, gembala, tidak boleh dan tidak dapat terjun secara langsung pada rana politik praktis. Karena tugas mulia nya adala menyelamatan umatNya.

Ada indikasi bahwa perseteruan gereja GKIP dan GKII ini berlangsung karena untuk kepentinga jabatan baik di MRP, DPRP dan Eksekutif, sehingga gereja dibawah masuk secara langusng dalam perseteruan ini.

Upaya pendamaian juga pun sudah dilakukan oleh Bupati kabupaten Jayawijaya, namun beberapa hari belakang ini yang bertepatan dengan diadakannya konferensi wilayah, kembali diserang oleh kelompok GKIP di gereja efata wamena.

Hal ini merupakan sebuah kesalah pahaman dan salah MENAFSIRKAN oleh masyarakat. Peran dari pada Bupati dan Jarannya adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat agar benar-benar mengerti. Namun hingga kini tidak adanya peran dari pemerintah daerah terutama bupati, sehingga konflik ini akan muncul kapan pun.

Sebenenarnya apa tugas seorang Hamba Tuhan ?
By Kossay_Gerry
Share this article now on :