Hi, guest ! welcome to Yahoo!. | About Us | Contact | Register | Sign In

Generasi Muda GKI Di Tanah Papua bisa Warnai Otsus Sesuai Nilai Injil


Sinode Gereja Kristen Injili di Tanah Papua (GKITP) Harapkan Pemuda Warnai Otsus Sesuai Nilai Injil

JAYAPURA (PAPUA) - Wakil Sekretaris Badan Pekerja Am Sinode Gereja Kristen Injili di Tanah Papua (GKITP), Pdt. Alberth Yoku berharap generasi Muda GKI Di Tanah Papua bisa memberi warna terhadap keberadaan otonomi khusus (Otsus) di Papua yang kini sudah hilang makna. Pasalnya keberadaan Otsus di Papua sudah mulai rusak nilainya yang mengarah kepada sukuisme dan kental dengan semangat kedaerahan. Menurut Yoku, keberadaan Otsus harus sesuai dengan nilai injil yang sudah lebih dulu membawa peradaban baru bagi orang Papua.

“Berilah nilai injili dalam otsus. Jangan Otsus merusak Injil,” tandas Alberth Yoku ketika menyampaikan sambutannya dihadapan peserta konsultasi Pemuda GKI se Tanah Papua yang berlangsung di Hotel Sentani Indah, 26-29 September 2011.

Itu sebabnya kata Yoku, kehadiran Gereja yang didalamnya pemuda ada, maka semua untuk menjadi berkat, dimana pergi bekerja dan berkarya. Maka dari itu Pemuda harus kritisi munculnya paham kedaerahan dan sukuisme yang diakibatkan munculnya otsus di tanah Papua.

Pada bagian lain kata Yoku, gereja harus memberi tempat dalam aturan dan tata GKI untuk anak-anak dan Pemuda mengaktualisasi diri dan turut serta memimpin dan melaksanakan sesuatu di gereja ini. Maka peran pemuda gereja diatur dengan baik mulai dari tata Gereja, pedoman pelayanan pemuda. Karena itu kata Yoku, Pemuda Gereja bukan diluar gereja tapi di dalam untuk mempengaruhi gereja ini.

Kepala Biro Mental Spritual (Menspri) Setda Provinsi Papua, Drs. Ayub Kayame dalam sambutannya mengakui bahwa mencermati kondisi Papua di era otonomi kusus, tentunya banyak hal yang akan menjadi perhatian kita bersama. Salah satunya meningkatnya angka kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual, narkoba, sabu-sabu, ganja yang berimplikasi pada hilangnya asset masa depan bangsa.

“Hal ini harus menjadi bagian dari pergumulan gereja secara kusus GKI di Tanah Papua sebagai mitra pemerintah di tanah Papua,” tandas Kayame sembari mengatakan catatan sejarah membuktikan bahwa proses perubaha di Tanah Papua didahului oleh pekerjhaan gereja. Oleh sebab itu pemerintah selalu membuka diri, membangun hubungan kemitraan yang lebih baik dengan gereja terutama dalam rangka pembangunan umat Kristen di tanah Papua. (Jubi)


Share this article now on :