Jayapura,
1/6 (Jubi) -Sebuah tugu peringatan berdirinya Gereja Kingmi Tanah Papua
yang dibangun di kampung Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, dalam waktu
dekat, akan diresmikan.
Ketua
Sinode Kingmi Tanah Papua, Dr. Benny Giay menjelaskan bahwa pembangunan
tugu di Beoga dicanangkan pada 6 April 2012 lalu saat perayaan 50 tahun
Yubileum .
Tugu
atau situs di Beoga ini, katanya, dibangun untuk menghargai dan
menghormati para perintis Gereja yang telah mengorbankan diri mereka
sepenuhnya dalam pelayanan Injil kepada umat di Tanah Papua.
“Rencananya tugu ini akan diresmikan oleh Gubernur Papua, Lukas Enembe pada hari Rabu, (4/6) 2014 di Beoga,” kata Giay kepada tabloidjubi.com di Kota Jayapura, Minggu (1/6).
dia
mengatakan, Gereja Kemah Injil (Kingmi) di Tanah Papua setelah berkarya
dan menggembalakan umat Allah selama 50 tahun lebih. Tugu dibangun di
kampung Beoga, tepat dimana 52 tahun lalu diadakan rapat pertama kali
lahirnya Gereja Kingmi di Tanah Papua. Pdt. Dr. Benny Giyai, akan tampil sebagai pengkotbah tunggal dengan tema utama “Injil itu kekuatan Allah” (Roma 1: 16-17).
Sementara
itu, Sekretaris Sinode Kingmi Papua, Pdt. Yosia Tebay mengharapkan,
pendirian tugu tersebut mesti dimaknai sebagai kehadiran Tuhan melalui
pelayanan dan karya kegembalaan sejak dahulu hingga kini di Tanah Papua.
Kata
Pendeta Tebay, Injil Tuhan diterima orang Papua, sehingga segala bentuk
diskriminasi dan kekerasan di Tanah Papua harus diakhiri agar impian
Papua Tanah Damai benar-benar terwujud.
Salah
satu panitia peresmian Tugu Injil di Beoga, Benny Pakage menambahkan,
banyak pihak akan menyaksikan kegiatan keagamaan yang penuh makna itu.
Tak hanya dari kalangan Kingmi, pimpinan Gereja lain bakal
menghadirinya.
Sejarah
mencatat bahwa 52 tahun yang lalu, para hamba Tuhan orang pribumi
dipanggil pimpinan C&MA (Cristian and Missionary Alliance) untuk
berkumpul di Beoga, sebuah kampung yang menjadi Pos Penginjilan.
Dalam
pertemuan di Beoga, para misi C&MA memberitahukan bahwa mereka akan
pulang ke negaranya, sehingga orang pribumi harus menerima tongkat
penginjilan yang dirintis C&MA sejak 1939 itu walau berbagai
tantangan dan dalam ketidakberdayaan kala itu.
Sejak
hari itu juga para misi penginjilan dari C&MA pindahtangankan
Gereja Kemah Injil (Kingmi) kepada orang pribumi Papua. Dengan
diserahkannya misi penginjilan kepada orang pribumi Papua, maka muncul
embrio berdirinya Gereja Kemah Injil (Kingmi) di Tanah Papua, tanggal 6
April 1961.
Saat
itu masyarakat suku Damal di kampung Beoga menyambut pendirian gereja
Kingmi. Mereka merayakan kesiapan untuk membangun gereja ini ke depan
dengan mengadakan pesta buah merah (bakar batu) sebagai tanda janji
iman bahwa mereka akan membangun gereja ini dan menjalankan amanat
agung Yesus Kristus untuk menjadikan seluruh umat di bumi sebagai
muridNya. (Jubi/Markus You)